PEMIKIRAN PEMUKA AGAMA KATOLIK INDONESIA TENTANG IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA PANCASILA
Main Article Content
Abstract
Sebagai bagian dari Indonesia, umat Katolik juga berperan penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia. Di antara peran dan kontribusi tersebut terungkap melalui pemikiran para pemukanya, baik pastor, uskup, maupun kardinal. Artikel ini ingin mengungkap dan mengulas beberapa pemikiran dari pemuka agama Katolik yang terkait dengan persoalan ideologi dan dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila. Lima pemuka agama Katolik yang dibahas di sini ialah Soegijapranata, Drijarkara, Magnis-Suseno, Darmaatmadja, dan Suharyo. Berkaitan dengan ideologi dan dasar negara, kelima pemuka ini membahas antara lain persoalan hubungan agama dan negara, pendidikan, etika politik, kesejahteraan umum, dan panggilan hidup. Dari penggalian pemikiran kelimanya, artikel ini menunjukkan Gereja Katolik Indonesia menerima Pancasila sebagai asas kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Padangan kelima pemuka yang dibahas memperlihatkan keselarasan nilai-nilai Pancasila dengan ajaran iman Katolik. Seluruh elemen Gereja Katolik, baik hierarki maupun awam, memiliki tanggung jawab untuk memajukan kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia yang berlandaskan Pancasila; suatu tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa. Dengan demikian, semboyan “100% Katolik 100% Indonesia”, yang pada mulanya disampaikan Soegijapranata, makin membumi di Indonesia.
Downloads
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.