Pancasila sebagai Piagam Madinah Indonesia: Peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga Kebinekaan Bangsa

Main Article Content

Muhammad Adnan
Satria Aji Imawan
Hendra Try Ardianto

Abstract

Ide dari Pancasila tidak dapat dipisahkan dari dokumen Piagam Madinah. Piagam Madinah memperlihatkan banyaknya perubahan tatanan sosial yang justru tidak menjadikan Indonesia sebagai negara Islam. Dengan Piagam Madinah, Indonesia justru memiliki ilham untuk menjadikan sebagai Indonesia sebagai negara Nasionalis yang nilai-nilai Islamnya menyatu dengan Indonesia. Ilham yang kemudian muncul yaitu disebut sebagai Bhinneka Tunggal Ika, Bhinneka, atau Kebhinnekaan yang arti harfiahnya adalah kesatuan dalam keberagaman. Banyak fakta menunjukkan kontribusi Nahdlatul Ulama (NU) sangatlah signifikan dalam merawat kebhinekaan tersebut. NU melalui para tokohnya selalu membangun narasi kehidupan beragama dan berbangsa secara damai dan menolak berbagai potensi perpecahan. NU bahkan berani mengambil posisi tidak populer agar umat lain tidak terdholimi dan tetap bisa hidup damai di bawah kesatuan Indonesia. Artikel ini coba menelisik bagaimana peran NU di dalam membentuk kebhinnekaan. Telisik peran NU dilihat melalui historis sejarah Pancasila dan Piagam Madinah, peran kepemimpinan dan bagaimana ruang-ruang sosial kebijakan diperankan oleh NU. Ketiganya kemudian disintesiskan melalui rekam jejak NU di dalam jalur sejarah Indonesia. Analisis dilakukan dengan metode kualitatif historis, berupa penelusuran peran NU melalui sejarah. Dalam kesimpulannya, artikel ini memperlihatkan bahwa kesatuan bangsa bisa terwujud jika proses merawat kebhinekaan bukan saja dilakukan pemerintahnya, tetapi juga oleh organisasi masyarakat terbesar yang eksis didalamnya.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Adnan, M., Imawan, S. A., & Ardianto, H. T. (2024). Pancasila sebagai Piagam Madinah Indonesia: Peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga Kebinekaan Bangsa. Pancasila: Jurnal Keindonesiaan, 4(1), 76–90. https://doi.org/10.52738/pjk.v4i1.223
Section
Articles
Author Biographies

Satria Aji Imawan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Satria Aji Imawan (Aji) adalah ahli administrasi publik/manajemen dan kebijakan publik. Aji meraih gelar Sarjana Ilmu Politik di Bidang Administrasi Negara dari Universitas Gadjah Mada tahun 2013. Aji juga menyelesaikan Master of Public Administration di University of Exeter (Britania Raya) pada tahun 2017.

Aji aktif sebagai Dosen di Departemen Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro. Aji juga aktif sebagai kolumnis, narasumber, dan pembicara di berbagai media dan acara.

Minat kajian Aji adalah Perilaku Administrasi Publik. Secara khusus, Aji menaruh perhatian kepada Perilaku Kebijakan, Perilaku Manajemen, dan Relasi antara Politik dan Kebijakan.

https://orcid.org/0000-0002-0220-5574

Hendra Try Ardianto, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Hendra Try Ardiantio adalah dosen di Departemen Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, sekaligus peneliti di Lingkar Kajian Kolaboratif (LKK). Penulis memiliki area riset seputar kebijakan publik, masyarakat sipil, media, dan demokrasi.

https://orcid.org/0000-0002-5085-9345

Abstract viewed = 568 times